Postingan

Menghitung Varians dan Standar Deviasi ( Simpangan Baku ) Untuk Data Bergolong.

Gambar
  Cara menghitung varians dan standar deviasi ( simpangan baku ) untuk data bergolong atau data yang tersusun   dalam tabel distribusi frekuensi hampir mirip dengan data sederhana, perbedaannya pada data bergolong karena datanya banyak, dan tentunya ada komponen frekuensi yang menunjukan jumlah data pada tiap klas interval, maka komponen frekuensi harus disertakan dalam perhitungan. Sehingga perumusannya sebagai berikut : Berdasarkan data tersebut di atas hitunglah varians dan standar deviasi atau simpangan baku ! Demikian bahasan tentang menghitung varians dan standar deviasi atau simpangan baku untuk data bergolong , semoga memudahkan dalam belajar statistika, sampai jumpa pada blog saya berikutnya.   Sumber pustaka : Prof. Dr. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung 2005.

Varians dan Standar Deviasi ( Simpangan Baku )

Gambar
  Varians menunjukan tingkat variasi dari kelompok data, semakin besar nilai varians maka semakin bervariasi data tersebut. Standar Deviasi atau Simpangan   Baku,   menunjukan rentang penyimpangan data terhadap rata – rata data. Semakin besar standar deviasi / simpangan baku, maka dapat dikatakan data tersebut lebih bervariasi. Varian dan Standar Deviasi ( Simpangan Baku ), memiliki kesamaan yaitu bertujuan untuk mengukur tingkat variatif dari sebuah data. Maka dalam perumusannya juga terdapat korelasi ( hubungan ) yang dekat.

Menghitung Modus, Median, Mean Untuk Data Bergolong ( Tersusun Dalam Tabel Distribusi Frekuensi ).

Gambar
  Untuk menghitung   modus, median, mean untuk data bergolong atau data yang tersusun dalam tabel distribusi frekuensi, kita dapat menggunakan perumusan yang sudah ditentukan. Sebagai gambaran mari kita kerjakan contoh soal di bawah ini : Data hasil test fisika dari 100 sampel siswa SMK DAMAR NUSANTARA , disusun dalam table distribusi frekuensi sebagai berikut : Demikian bahasan tentang menghitung  modus, median, mean untuk data bergolong atau data yang tersusun dalam tabel distribusi frekuensi, semoga bermanfaat, terimakasih. Sumber pustaka : Prof. Dr. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung 2005.  

Pengukuran Gejala Pusat ( Central Tendency ).

Gambar
  Pengukuran Gejala Pusat adalah pengukuran kelompok data yang menunjukan Modus ( nilai yang sering muncul dari data), Median ( nilai tengah data ) dan mean ( rata – rata nilai data ). Demikian pembahasan tentang Pengukuran Gejala Pusat ( Central Tendency ), semoga membantu saudara dalam belajar statistika, terimakasih.   Sumber pustaka : Prof. Dr. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung 2005.

CONTOH MENYUSUN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Gambar
  Dibawah ini ditampilkan nilai ujian matapelajaran Kelistrikan dari 150 siswa SMK DAMAR NUSANTARA jurusan Teknik Kendaraan Ringan, yang datanya sebagai berikut : Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi, perlu dilakukan langkah – langkah sebagai berikut : Agar lebih memahami, mari kita selesaikan satu persatu : Demikian bahasan tentang contoh menyusun tabel distribusi frekuensi, semoga membantu saudara dalam belajar statistik, terimakasih. Sumber pustaka : Prof. Dr. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung 2005.

Menentukan Klas Interval dengan Rumus STRUGES.

Gambar
  Rumus Struges adalah sebagai berikut : Misal jumlah Data 150, maka Jumlah Klasnya : K = 1 + 3,3 log 150 = 1 + 3,3 x 2,18 = 8,19 dibulatkan 9, karena panjang klas agar lebih fleksibel. Permasalahannya bagaimana cara mencari nilai logaritma 150, tentu kita harus menggunakan kalkulator atau tabel logaritma. Tapi terkadang guru atau dosen menginginkan siswa atau mahasiswanya saat ujian harus menggunakan tabel logaritma, tidak boleh menggunakan kalkulator, maka tentunya kita harus memahami tabel logaritma. Dibawah ini dilampirkan tabel logaritma : Dari tabel didapat 1761 yang artinya 0,1761 dan dapat dibulatkan menjadi 0,18. Kemudian perlu diketahui bahwa 150 adalah ratusan jadi angka depannya adalah 2, sehingga : Setelah saudara memahami cara mencari klas interval dengan  menggunakan r umus Struges, sekarang mari coba mencari klas interval dengan jumlah data 200. Tentu jawabannya sebagai berikut : K = 1 + 3,3 log 200 = 1 + 3,3 x 2,30 = 8,59 dibulatkan 9. Namun bila kita cari klas int